Portal Berita Islam Terpercaya

Jumat, 16 Desember 2016

Aleppo, Sekali Lagi Cuma Erdogan!

Rombongan pertama yang membawa warga Aleppo terdiri dari 13 ambulan dan 20 bus yang dapat membawa sekitar seribu orang.

bersamaislam.com - Presiden Recep Tayyip Erdoğan bersama Menteri Luar Negeri Mevlüt Çavuşoğlu bekerja lembur beberapa hari ini karena tragedi kemanusiaan yang berlangsung di Aleppo, Suriah.

Militer rezim Bashar Assad dan milisi syiah yang didanai Iran serta mendapat dukungan angkatan udara Rusia, memerangi tentara pejuang oposisi dan mendesak mereka ke tiga distrik di Aleppo. Dua distrik akan segera jatuh ke tangan Assad dan sisanya direbut milisi syiah sambil melakukan pembunuhan massal atas warga sipil. Di beberapa lokasi, tentara Kurdi juga terlibat dalam pembantaian penduduk Aleppo.

Dunia menyaksikan tragedi kemanusiaan yang masif ini, termasuk negara superpower, tapi semua hanya diam melihat anak-anak dan perempuan dibantai sampai mati.

Sekali lagi, cuma Turki yang melangkah masuk menolong pihak-pihak tertindas dan tanpa pertolongan di Aleppo. Meskipun itu mendapatkan penolakan terutama dari milisi syiah yang dikontrol Iran.

Ankara dan Kremlin telah mencapai kesepakatan untuk menyediakan jalur aman bagi warga korban di Aleppo sehingga mereka dapat diungsikan ke daerah aman dekat perbatasan Turki atau di kamp pengungsian negara Turki.

Namun secara mengejutkan milisi syiah Iran menolak untuk memberi jalur aman bahkan menyerang rombongan konvoi, menewaskan sekurang-kurangnya empat orang. Milisi itu menembaki bus yang membawa orang-orang terluka dari Aleppo, lima diantaranya dalam kondisi sakit yang serius. Setelah serangan, setidaknya empat dari mereka tewas. Orang-orang Iran itu hanya menginginkan lebih banyak darah dan korban.

Ini yang menyebabkan Menteri Luar Negeri Turki Çavuşoğlu menelepon koleganya berulang kali untuk meyakinkan Teheran agar mendesak milisi syiah untuk memberi jalur aman keluar Aleppo.

Kamis (15/12) kemarin, konvoi yang membawa penduduk Aleppo mulai berjalan keluar dari kota dengan negosiasi yang cukup alot dengan milisi syiah. Sebanyak 10 ambulan Palang Merah Turki mengangkut korban Alepo ke rumah sakit Turki.

Jadi sekali lagi, Turkilah yang bertindak dan dunia hanya menonton dalam "kejijikan" tanpa melakukan apapun untuk korban terluka di Aleppo.

Turki telah menampung lebih dari 2,7 juta imigran Suriah yang lari dari kebrutalan Assad. Turki telah menjamu mereka selama lima tahun ke belakang dan menggelontorkan dana sebesar $25 miliar untuk keberlangsungan hidup mereka.

Para pemimpin luar negeri telah berkunjung ke kamp pengungsian ini dan sangat terkesan melihat kualitas bantuan dan kondisi hidup para pengungsi. Namun seluruh dunia, yang kini menyaksikan bagaimana warga Aleppo dibantai, tidak melakukan apapun untuk para pengungsi Suriah di Turki. PBB hanya menyediakan $550 juta untuk Suriah. Uni Eropa, yang telah berjanji untuk memberikan minimal 3 milar euro untuk Suriah, tidak melakukan apapun.

Turki berulang kali telah mengingatkan dunia internasional tentang krisis di Aleppo, tapi seperti biasa, Amerika Serikat dan Negara-negara Uni Eropa lebih suka menutup telinga.

Sementara tragedi mengerikan terjadi di Aleppo, Menteri Luar Negeri Turki, Iran dan Rusia berencana untuk bertemu di Moskow, 27 Desember yang akan datang untuk mendiskusikan krisis Suriah.

Ilnur Cevik di Dailysabah


0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.