Portal Berita Islam Terpercaya

Jumat, 16 Desember 2016

Fitnah Keji Media Musuh Islam: Majalah Playboy Yang Diserahkan FPI Ke Polisi Sebagai Barang Bukti Malah Diberitakan Sebagai Koleksi Habib Rizieq

 Kamis, 15 Desember 2016
Jakarta – Kehabisan bahan buat menyerang FPI, fitnahan lama disebar kembali? Pertanyaan ini nampaknya semakin terbukti ketika media-media dan para loyalis Zhong Wan Xie alias Ahok sang penista Al-Qur’an kembali menggali-gali isu-isu dan fitnahan lama terhadap FPI yang sebetulnya sudah lama terjawab tuntas.

Salah satunya yaitu fitnahan bahwa Habib Rizieq Shihab Imam Besar FPI mengoleksi Majalah dan VCD Porno. Na’udzubillahi min dzallik!

Padahal Majalah Playboy yang dimaksud tersebut adalah Barang Bukti yang diserahkan oleh FPI kepada pihak kepolisian untuk melaporkan majalah Playboy Indonesia dan juga untuk di persidangan, serta dikirim ke Presiden sebagai bentuk protes FPI terhadap pornografi.

Ada sembilan orang yang dilaporkan oleh FPI saat itu dalam produksi Playboy Indonesia plus 26 perusahaan yang beriklan di majalah itu ke polisi.

Sembilan orang itu adalah:

1. Erwin Arnada (Pemimpin Redaksi),
2. Okke Gania (Fotografer Editor),
3. Bayu Aditya (Fotografer),
4. Ponty Carolus (Direktur),
5. Stephen Walangitang
(Direktur),
6. Reza Maulana (Direktur),
7. Andara Early (model),
8. Kartika Oktavianus Gunawan (model),
9. Chia (model), Milinko Rasidic, dan Rosandi.

Kata-kata Habib Rizieq dalam persidangan yang sengaja disembunyikan oleh Tempo dot co :

“Di antara barang-barang yang disita, baik foto maupun majalah, terdapat foto bugil Putri Indonesia yang ikut pada Miss Universe. Dan itu yang kita kirim ke Presiden sebagai bentuk protes FPI terhadap pornografi,”

Kemudian Habib Rizieq membeberkan
tentang FPI yang selama 10 tahun
terakhir ini perang terhadap pornografi dan pornoaksi. Dia juga menceritakan
telah menyeret pihak majalah penerbit Playboy ke PN Jaksel yang saat kasus monas masih di tingkat kasasi.

Habib Rizieq Shihab: “Ada pemberitaan seolah-olah saya mengoleksi majalah porno. Itu fitnah. Saya tidak mengoleksi majalah porno. Majalah itu hanya kami kumpulkan dalam rangka barang bukti di persidangan hingga selesai. Alhamdulillah, Pemimpin Redaksi Majalah Playboy akhirnya dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan divonis dua tahun,” katanya.

Habib mengatakan, pernyataannya kali ini sekaligus klarifikasi atas pemberitaan bahwa dirinya mengoleksi majalah porno. Dikatakan, sejak 2004, pihaknya telah melaporkan 24 majalah dewasa yang dikategorikan porno ke Polda Metro Jaya. Namun, dirinya mengaku bingung mengapa laporan tersebut tidak ada yang ditindaklanjutinya. Sumber:

http://nasional.kompas.com/read/2010/08/26/12000362/habib.rizieq.bantah.koleksi.playboy

Itu dia jawaban untuk membantah fitnah keji musuh-musuh Islam. Jadi kesimpulannya tentu tidaklah aneh bila boss-boss Majalah Playboy dan para gembong pornografi lainnya sangat membenci FPI dan menyebarkan berbagai fitnahan macam-macam.

Apalagi usai dilaporkan oleh FPI, Erwin Arnada sang pemimpin redaksi makalah Playboy Indonesia akhirnya dinyatakan bersalah dan dihukum dua tahun penjara. Tidak itu saja. Erwin juga rugi miliaran karena Majalah Playboy besutannya terpaksa ditutup.

Maka itu sangat wajar kalau Erwin gencar menebar berita fitnah terhadap FPI dan Habib Rizieq Shihab yang telah mempidanakan dan menghancurkan bisnisnya.

Fitnahan keji Erwin ini sama saja dengan boss-boss miras yang gencar menyebarkan fitnah bahwa FPI menerima upeti dan lain-lain dari mereka, padahal itu semua hanyalah fitnahan mereka belaka. Karena mereka gerah gara-gara FPI bisnis mereka jadi terhambat.

Atau para germo pelacuran yang juga berusaha sebarkan fitnahan bahwa FPI menerima upeti dari mereka. Dan berbagai fitnahan keji lain yang diproduksi dan disebarkan oleh para pembenci FPI.

Tujuan mereka memfitnah FPI karena sangat benci dengan FPI yang selalu tegas menolak pelacuran dan hal-hal berbau pornografi lainnya. Juga FPI gencar menghancurkan peredaran miras dan berbagai penyakit masyarakat lainnya.

Juru Bicara Front Pembela Islam Munarman menilai pernyataan mantan bos majalah Playboy Indonesia, Erwin Arnada tak masuk akal. Munarman pun menyangkal ada lima anggota FPI yang bernegosiasi dengan Erwin di Bali.

“Banding itu kewenangan Jaksa dan bukan kewenangan FPI,” kata Munarman kepada tribun, Sabtu (18/2/2012).

Ia menegaskan, tidak ada anggota FPI yang mabuk-mabukan. Bahkan, meminta duit untuk berfoya-foya.

“Katanya FPI bertemu Erwin di Bali, kemudian mesan bule, minta duit segala, mabuk, itu tidak benar. Segila-gilanya anggota FPI, tapi tidak akan mabuk-mabukan,” ujarnya seraya enggan melaporkan Erwin ke polisi.

“Ini ada di dunia maya, kami tak akan laporkan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Erwin Arnada melalui akun @erwinarnada menyebut ormas pengacau sempat meminta uang agar tidak melakukan banding ke pengadilan tinggi. Namun, setelah permintaan dituruti, ormas tersebut tetap melakukan banding. Kicauan Erwin ini disiarkan pada 12 Februari 2012 lalu. Saat itu, Erwin tak menyebut ormas, sumber:

http://m.tribunnews.com/nasional/2012/02/18/fpi-sangkal-kicauan-mantan-bos-majalah-playboy

Karena begitu masifnya berbagai dusta dan fitnah yang disebarkan oleh musuh-musuh Islam, maka umat Islam wajib untuk mewaspadai segala pemberitaan yang dikeluarkan oleh mereka

Sumber:  GMJ News
 

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.