Portal Berita Islam Terpercaya

Jumat, 16 Desember 2016

Tentara Assad dan Milisi Syi'ah Langgar Perjanjian Gencatan Senjata

Tentara Assad dan milisi Syiah langgar gencatan senjata di Aleppo.
Seorang warga Suriah berjalan diantara serpihan bangunan

bersamaislam.com Ankara - Kesepakatan gencatan senjata yang dijalin antara pihak oposisi Suriah dan Rusia pada Selasa malam (13/12) di Aleppo dengan mediasi dari Turki dilanggar oleh rezim Assad dan Iran yang didukung oleh kelompok milisi Syi'ah fanatik pada Rabu pagi (14/12).

Turki kembali melakukan upaya intensif untuk mempertahankan perdamaian dan memulai pembicaraan bilateral dengan Rusia untuk mencapai kesepakatan kembali sehingga bisa memberikan perjalanan yang aman bagi para warga sipil yang terjebak di daerah-daerah pinggiran Aleppo.

Rezim Assad dan kelompok milisi Syi'ah kemudian melanjutkan pembantaian berdarah mereka terhadap warga sipil di pusat kota. Pada Selasa (13/12), semua pihak menyepakati perjanjian gencatan senjata untuk mengevakuasi semua warga sipil dan pejuang oposisi dari Aleppo timur.

Berdasarkan isi dari kesepakatan gencatan senjata, warga sipil dan pejuang oposisi akan diberikan perjalanan yang aman ke wilayah Idlib, dimana mereka akan bebas untuk pindah dengan pihak Turki dan Rusia sebagai penjamin perjanjian. Namun pasukan rezim Assad dan Iran yang didukung milisi Syi'ah segera menyerang Aleppo timur sehingga melanggar gencatan senjata antar kedua belah pihak.

Salah satu sumber dari pihak oposisi Suriah mengatakan bahwa serangan di Aleppo membuktikan bahwa pasukan rezim Assad telah kembali melanggar kesepakatan gencatan senjata. Kementerian Pertahanan Rusia juga mengamini bahwa pasukan rezim Assad sudah melanjutkan serangan di Aleppo timur.

Dalam pertemuan dengan para Walikota Turki, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengkritik pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan oleh rezim Assad dan milisi Syiah. Ia mengatakan bahwa serangan terhadap Aleppo kembali terjadi hanya beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata.

Ia juga sempat memberi perhatian pada situasi yang sangat mengerikan di Aleppo. Dia mengatakan bahwa perbatasan Turki akan terbuka untuk orang-orang yang melarikan diri dari krisis.

"Kami siap untuk menyambut mereka yang akan meninggalkan kota Aleppo ke Turki," kata Erdogan.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.