Portal Berita Islam Terpercaya

Rabu, 15 Februari 2017

Komtak: Demi Jakarta Lebih Baik, AHY Harus Alihkan Dukungan Ke Anies-Sandi



Lolosnya pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat ke putaran kedua versi hitung cepat sejumlah lembaga survei dinilai sangat mengejutkan.

koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) Lieus Sungkharisma bahkan mengaku tidak percaya jika pasangan Ahok-Djarot bisa maju ke putaran kedua, mengingat Ahok saat ini telah berpredikat sebagai tedakwa dalam kasus dugaan penistaan agama.

“Saya tak tahu kenapa. Tapi pasti ada yang salah. Masak sih status Ahok yang terdakwa penistaan agama dan berbagai kasus dugaan korupsi yang menimpanya, tak mempengaruhi pilihan warga Jakarta?” tanya Lieus dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Rabu (15/2/).

Padahal, kata Lieus, berbagai kasus yang selama ini menimpa Ahok sebenarnya sudah cukup untuk menjadi pertimbangan warga Jakarta dalam menentukan pilihannya terhadap sosok gubernurnya lima tahun mendatang.

“Tapi faktanya kasus-kasus itu seakan tidak berdampak apapun bagi elektabilitas Ahok. Dia tetap bisa mengungguli Agus (AHY). Pasti ada sesuatu yang mis di sini,” katanya lagi.

Atas fakta yang terjadi di putaran pertama itu, Lieus berharap untuk putaran kedua yang akan berlangsung April mendatang, pasangan Agus-Sylvi bersedia mengalihkan suara para pendukungnya kepada pasangan Anies-Sandi. 

“Ini penting. Sebab Pilkada DKI ini bukan lagi pertarungan Ahok-Djarot melawan Anies-Sandi sekadar untuk memperebutkan kursi gubernur Jakarta, tapi jauh lebih besar dari itu. Ini menyangkut masa depan bangsa dan negara,” kata Lieus.

Lieus menambahkan, memang dari hasil hitung cepat putaran pertama sudah bisa dilihat potensi suara yang diperoleh masing-masing calon. 

“Dan pasangan Agus-Sylvi, meski berada di urutan terakhir, namun potensi suara yang dimilikinya cukup signifikan. Nah, potensi suara itu jangan sampai disia-siakan. Di putaran kedua, suara pendukung Agus-Sylvi itu harus bisa menambah suara pasangan Anies-Sandi jika kita menginginkan Jakarta sebagai ibukota negara berubah menjadi lebih baik,” tutur Lieus.

Sebab, kata Lieus lagi, apapun ceritanya Jakarta tidak bisa terus menerus dipimpin oleh gubernur yang arogan, mau menang sendiri, tukang gusur dan bermulut kotor. 

“Jakarta tidak boleh lagi dipimpin oleh gubernur yang suka mendzalimi rakyat kecil,” tegasnya

sumber : rmol


0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.