Portal Berita Islam Terpercaya

Minggu, 19 Februari 2017

Aliansi BEM se-Jakarta Akan Kawal Putaran Kedua Pilkada DKI

ilustrasi aliansi BEM

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jakarta menyatakan siap mengawal kesuksesan pemilihan kepala daerah (pilkada) Jakarta putaran kedua.
Aliansi BEM se-Jakarta memperkirakan, situasi putaran kedua akan Iebih panas dibanding sebelumnya. Dua pasangan kontestan berikut perangkat pendukungnya akan mengerahkan segala daya upaya untuk memenangkan pilkada.
Aliansi ini memprediksi akan lebih banyak terjadi pelanggaran pilkada. Selain itu, yang dipertontonkan di antaranya adalah isu-isu yang mengakibatkan elemen masyarakat terpolarisasi dan dapat memicu konflik horizontal.
"Tentu saja pada sisi ini tidak memberikan edukasi positif kepada kita sebagai pemilik kedaulatan rakyat dan bagian dari keberhasilan pilkada yang demokratis," kata Presiden Dewan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (Dema UIN Jakarta) Ryan Hidayat dalam jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/2).
Lewat pilkada, pihaknya menghendaki terpilih kepala daerah yang kompeten, Iegitimit, dan amanah. Untuk mewujudkan harapan itu, terlebih dahulu harus melalui mekanisme dan proses pilkada yang berlangsung kondusif, edukatif, demokratis dan berkualitas.
“Ini penting agar masyarakat dapat menentukan pilihannya secara bebas dan cerdas," tegasnya.
Mencermati situasi yang berkembang, Aliansi BEM se-Jakarta berkepentingan mengawal pilkada agar berlangsung kondusif, demokratis dan berkualitas.
Karenanya, Aliansi BEM se-Jakarta akan menjaga netralitas, menjunjung tinggi independensi, demi menjaga pilkada berlangsung demokratis dan kondusif.
"Meminta kepada seluruh instrumen Aliansi BEM se-Jakarta khususnya BEM perguruan tinggi Islam tidak terprovokasi untuk mengikuti aksi-aksi massa yang berpotensi melanggar konstitusi yang sah secara inskonstitusional," katanya.
Aliansi juga mengecam segala bentuk kegiatan yang berpotensi konflik sosial, memecah belah kemajemukan bangsa dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami mengimbau masyarakat agar menggunakan hak pilihnya secara Iangsung, bebas dan rahasia. Siapa pun pihak yang terlibat dalam pilkada menjunjung tinggi kejujuran, memberikan pendidikan politik praktis secara positif," ujarnya.
Aliansi BEM juga menolak segala bentuk pelanggaran pemilu seperti politik uang, kampanye negatif, kampanye hitam, isu SARA, propaganda hitam, intimidasi, provokasi yang merendahkan nilai-nilai moral dan merusak harmoni sosial.
"Kami mengimbau para politisi dan pemangku kepentingan agar melaksanakan kegiatan politik secara bermartabat, bertanggung jawab, dan mengedukasi masyarakat," paparnya.
Pascapemungutan suara, pihaknya menyerukan kepada semua pihak agar menunggu keputusan resmi hasil penghitungan manual KPU. Ia juga mengingatkan agar tidak terprovokasi dan terhasut oleh pihak yang sengaja mengganggu atau menggagalkan pilkada.

sumber : jpnn

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.