Portal Berita Islam Terpercaya

Senin, 19 Desember 2016

FPI Minta Mal Tidak Paksa Karyawan Pakai Atribut Natal

Pemaksaan atribut natal bagi muslim membuat FPI Jawa Timur mendatangi sejumlah mal di Surabaya.
Ormas FPI mendatangi sejumlah mal

bersamaislam.com Jakarta - Merebaknya kasus pemaksaan karyawan muslim oleh pihak perusahaan untuk memakai atribut natal membuat sejumlah organisasi massa muslim meradang. Salah satunya ormas Front Pembela Islam (FPI) yang mengecam tindakan pemaksaan tersebut. Pemaksaan tersebut tetap saja terjadi sekalipun pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa haram mengenakan atribut natal bagi muslim. Untuk mengawal fatwa itu, Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur akhirnya mendatangi sejumlah mal di Surabaya pada Minggu (18/12).

Beberapa mal yang didatangi adalah Ciputra World, WTC, Grand City, Excelso Tunjungan Plaza, serta sejumlah mal lainnya.

Sekretaris Jenderal DPD FPI, Novel Bamukmin menjelaskan bahwa kehadiran mereka di sejumlah mal tersebut adalah untuk meminta kepada pihak manajemen mal agar tidak memaksa karyawannya yang beragama Islam untuk mengenakan atribut Natal, contohnya topi Santa Claus.

"Nah, yang kemarin di Surabaya itu bukan sweeping. Jadi gini, FPI Jatim bersama Polisi datang untuk menyosialisasikan Fatwa MUI Nomor 56 Tahun 2016 tentang Hukum Penggunaan Atribut Keagamaan  nonmuslim di mal-mal dan pusat perbelanjaan," jelas Novel seperti dilansir JPNN pada Senin (19/12). Menurutnya, hal tersebut sudah bagian dari toleransi.

Fatwa tersebut juga sudah diamini oleh menteri agama untuk disosialisasikan kepada semua pemilik mal agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penggunaan atribut keagamaan yang berbeda.

"Ormas FPI bersama Polisi berniat untuk mengawal fatwa MUI terkait penggunaa atribut keagamaan. Pada minggu yang lalu kita juga datang ke showroom motor yang mengeluarkan aturan pakai topi Santa. Sesudah kita jelaskan ya aman-aman saja dan mereka akhirnya paham soal himbauan tersebut. Jadi karyawan muslim yang bekerja di mal yang tidak pakai atribut Natal tidak perlu takut akan dipecat," ujar Novel.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.