Portal Berita Islam Terpercaya

Jumat, 17 Februari 2017

Ragam operasi intelijen perempuan paling efektif dan mematikan



Pembunuhan terhadap kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-nam, oleh dua orang wanita kembali membuka tabir hitam dunia intelijen. Keberadaan kaum hawa dalam beberapa operasi spionase, baik untuk mengorek sebuah informasi atau membunuh target yang dianggap berbahaya dinilai sangat efektif.
Daya tarik seksual yang mereka miliki mampu membuat seorang pria takluk, bahkan bisa membuat kewaspadaan target yang dituju menjadi lengah. Alhasil, segala informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah tanpa harus melibatkan unsur yang lebih besar.
Upaya ini pernah dilakukan oleh Uni Soviet semasa perang dingin berlangsung. Dinas Rahasia Soviet atau dikenal dengan nama KGB, membuat pendidikan spionase khusus bagi kaum hawa.
Pendidikan yang mereka jalani termasuk cukup keras dan berlangsung sejak masih kanak-kanak. Beranjak dewasa, mereka diajari agar memiliki hati yang dingin dan beku. Tak hanya itu, para gadis lugu tersebut selalu dicekoki film-film porno.
Ketika sudah mencapai usia dewasa, untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan sejumlah laki-laki yang notabene anggota tentara merah. Di sanalah mereka diajari untuk bercinta tanpa berlandaskan perasaan.
"Kami diberi tahu kami adalah prajurit dan senjata kami adalah tubuh kami sendiri. Ketika latihan selesai, kami menjadi wanita dengan daya tarik seksual, kami siap tidur dengan pria manapun, jika ada perintah untuk melakukannya," ungkap Vera, seperti dilansir pravdareport.com.
Dengan cara itu, mereka bisa menjadi senjata yang mematikan. Mudah mendekati target yang dianggap penting tanpa harus melalui proses panjang dan berbelit.
Salah satu intelijen wanita paling terkenal adalah Margaretha Geertruida 'Margreet' MacLeod, atau dikenal dengan nama Mata Hari, kelahiran Belanda. Dia sebelumnya dikenal sebagai penari telanjang dan direkrut sebagai Jerman untuk memata-matai Prancis dalam Perang Dunia Kedua.
Dengan menjual tubuhnya, Mata Hari berhasil mendekati para pejabat tinggi maupun perwira-perwira militer Prancis. Alhasil, suplai informasi kepada Jerman berlangsung dengan lancar hingga akhirnya kedoknya terbongkar dan akhirnya tewas dalam sebuah hukuman mati, di hadapan barisan tentara musuh.
Keberadaan wanita dalam aksi spionase yang dilakukan Korut sudah terjadi sejak 1988. Perempuan itu bernama Kim Hyun-hee, yang ditugaskan untuk meledakkan pesawat miliki maskapai Korean Air sesaat setelah lepas landas dari Bandara di Baghdad, Irak.
Bersama seorang rekannya, dia menyamar sebagai penumpang pesawat dengan nomor penerbangan 858 itu. Hanya saja, di dalam koper miliknya terdapat bom yang siap meledak kapan saja.
Pesawat tersebut menyempatkan transit di Abu Dhabi, dan saat itulah dia bersama rekannya turun dari pesawat dan menghilang. Selang beberapa jam berikutnya, pesawat itupun meledak di udara dan 115 penumpang dan kru tewas di udara sebelum menghujam ke tengah laut Andaman.
Pelarian Kim tidak berlangsung lama, aparat Bahrain berhasil mencium jejaknya dan berusaha menangkap dia dan rekannya. Agar tidak tertangkap, keduanya lantas menelan racun sianida yang sudah dipersiapkan. Namun nyawanya justru terselamatkan dan langsung di ekstradisi ke Korea Selatan (Korsel).
Di hadapan para interogator, dia mengakui serangan itu berdasarkan perintah langsung dari Kim Il-sung atau putranya Jong-il, bapak kandung Kim Jong-un.
"Di Korea Utara, segalanya adalah tentang Kim Il-sung dan putranya Kim Jong-il," ucap Kim saat diwawancara BBC. "Setiap perintah yang diberikan harus dijalankan. Setiap perintah harus dengan loyalitas tinggi. Anda siap mengorbankan nyawa anda."
Kini dia hidup di lokasi tersembunyi di Korea Selatan, dengan perlindungan ketat untuk mencegah pembalasan dari pembunuh dari Korut.
Dibandingkan pria, wanita bisa berubah menjadi senjata yang menakutkan dan mematikan.
sumber : merdeka


0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.