Portal Berita Islam Terpercaya

Minggu, 19 Februari 2017

PDIP Bawa-bawa Koalisi Pemerintah, PPP: Itu Tidak Bijak


DPP PPP menilai alasan PDI Perjuangan mengajak tiga partai pendukung Agus-Sylvi untuk mengalihkan dukungan kepada Ahok-Djarot di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, kurang bijak.
Ini disampaikan Sekjen DPP PPP Arsul Sani menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bahwa PPP, PAN dan PKB yang akan diajak mendukung Ahok-Djarot.
Sebab, ketiganya merupakan partai koalisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Diakui Arsul, PPP berkoalisi dengan PDIP, Golkar, Nasdem maupun Hanura yang notabene sesama partai pendukung Jokowi-JK di banyak Pilkada.
Seperti Banten, Gorontalo, sampai Aceh.
Namun dia menggarisbawahi, kebersamaan itu tidak selalu di semua Pilkada. Sebab, harus didasari bahwa dalam pilkada ada kearifan lokal yang harus dipertimbangkan masing-masing partai politik.
Seperti di Banten, PPP berkoalisi dengan PDIP dan Nasdem, tapi tidak dengan Golkar, Hanura dan PAN.
Begitu juga di Gorontalo sampai Aceh. Itulah yang disebut dengan kearifan lokal.
"Makanya menjadi tidak bijak kalau kemudian di Pilkada DKI itu dikonstruksikan 100 persen koalisi pemerintahan di tingkat nasional," kata Arsul menjawab JPNN.com, Minggu (19/2).
Kalau memang koalisi tingkat nasional itu ingin dipolakan di semua Pilkada, idelanya hal itu sudah harus dibicarakan sebelum pencalonan pilkada.
Karena itu, PPP dan mungkin juga PKB dan PAN, masih belum dipastikan apakah akan mendukung Ahok-Djarot atau Anies-Sandi.
"Artinya tiga partai yang mendukung paslon satu akan ke mana, masih tentatif dong," tambah anggota Komisi III DPR ini.
sumber : jpnn




0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.