Portal Berita Islam Terpercaya

Kamis, 16 Februari 2017

Ahok Tertusuk "Duri" Di Bukit Duri

MuslimCyber.id - Selang sehari kemenangan Ahok-Djarot di babak pertama Pilgub DKI Jakarta, kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, justru kebanjiran. Beruntung, banjir surut setelah 11 jam menggenang. Peristiwa ini seperti membuat Ahok tertusuk 'duri' di Bukit Duri.

Banjir, tiba-tiba mengusik warga Bukit Duri sekitar jam satu dini hari kemarin. Sebabnya, kawasan langganan banjir itu mendapatkan air kiriman dari hulu Sungai Ciliwung. Terlebih, Ibu Kota juga diguyur hujan sejak Rabu (15/2). Sontak, daerah dataran rendah itu pun tergenang.

"Pada pukul 16.00 WIB (15/2), status permukaan air di Bendungan Katulampa Bogor sudah siaga dua. Nah, sembilan jam sesudahnya, air luapan Sungai Ciliwung mulai menggenangi Bukit Duri," ujar Kepala Satuan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Husein Murad, kepada wartawan kemarin.

Husein merincikan, banjir di Bukit Duri mencapai 10-80 cm. Namun, banjir tidak hanya terjadi di kawasan itu saja, daerah populer banjir seperti Cawang (50-100 cm), Kampung Melayu (50-100 cm), dan Pejaten Timur (100 cm) pun tergenang.

Singkat cerita, banjir pun akhirnya perlahan surut sejak jam 12 Siang, kemarin. Warga Bukti Duri perlu menanti 11 jam hingga bisa melakukan aktivitas pascabanjir, seperti membersihkan rumah hingga kendaraan dari lumpur. Tidak ada korban jiwa atas persitiwa ini.

Nah, suka atau tidak, peristiwa ini sontak menjadi 'duri' bagi Ahok yang baru saja menang di putaran pertama Pilgub Jakarta. Bahkan, peristiwa ini seolah tidak disia-siakan rival pertahana: Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Peristiwa ini pun menjadi bahan sindiran pedas.

"Kirain sudah bebas banjir," kata Anies disambut gelak tawa pendukungnya di kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, kemarin. "Genangan," bisik Sandiaga kepada Anies yang membuat orang disekitar semakin terbahak-bahak. "Oh genangan," timpal Anies kembali.

Setelah itu, Anies kembali berkomentar dan mengatakan bahwa perlu obyektif dalam menilai situasi dan persoalan Ibu Kota, termasuk banjir. "Kadang-kadang seakan masalah sudah selesai semua, padahal masih banyak masalah yang harus diselesaikan," kata Anies.

Oleh karena itu, Anies mengatakan, dia dan Sandiaga menawarkan perubahan agar terobosan bisa dilakukan lebih cepat. Bagaimana rencana Anies soal banjir? Dia mengatakan, pengelolaan air harus menggunakan vertikal drainase.

"Artinya, aliran ke laut saja belum cukup. Tetap dimasukkan ke bumi (tanah) dan bumi di Jakarta memerlukan air. Ke depan vertikal drainase, bukan horizontal drainase," kata Anies.

Bagaimana tanggapan Ahok? Mendapat sindiran pedas dari rivalnya, Ahok menjawab diplomatis. Bahkan, dia mengaku senang jika Anies memiliki resep lebih baik dari dirinya ihwal penanganan banjir Jakarta. "Iya bagus dong," ujar Ahok sambil tersenyum, di Balaikota Jakarta, kemarin.

Ahok, sejak masa kampanye usai, ditetapkan kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sekalipun sedang berkasus dan menjadi terdakwa penistaan Agama Islam, Kemendagri tidak menonaktifkan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Soal banjir, Ahok menyebut tidak pernah mengumbar janji di bawah kepemimpinannya Jakarta bebas banjir. Dia mengatakan di bawah satu hari air akan surut. Nah, penyebab banjir, Ahok mengatakan karena normalisasi sungai sampai saat ini belum sepenuhnya rampung. "Normalisasi Belum selesai. Sekarang masih ada nggak air? Hitungan jam to? Saya cuma janji di bawah satu hari beres (genangan)," kata Ahok. (
rmol)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.