Portal Berita Islam Terpercaya

Selasa, 31 Januari 2017

Dewan Palestina: Trump dan Netanyahu Kembar Siam!

Anggota dewan Palestina mengatakan Donald Trump dan Netanyahu adalah kembaran karena kesamaan sifatnya.
Trump dan Netanyahu

bersamaislam.com Bethlehem - Salah seorang anggota dewan Palestina yang tergabung di Parlemen Israel (Knesset) yang bernama Ahmad Tibi, mengatakan dalam sebuah cuitan di akun Twitter-nya pada hari Sabtu (29/1) bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah kembaran yang dipisahkan sejak lahir. Cuitan tersebut ia tulis saat menanggapi cuitan sebelumnya yang ditulis oleh Netanyahu yang menyebut rencana pembangunan tembok perbatasan yang diusulkan Trump terhadap Meksiko adalah ide yang sangat bagus.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Kamis (26), Trump berpendapat bahwa membangun dinding perbatasan sangat diperlukan dan baik pertahanan jantung bangsa.

"Yang harus Anda lakukan adalah bertanya kepada Israel. Mereka memiliki sejumlah ancaman yang sering mengancam mereka, namun mereka memiliki dinding perbatasan tersebut, dan itu 99,9 persen efektif!," tegas Trump.

Pernyataan Trump tersebut secara tidak langsung bahwa dinding perbatasan yang akan dibangun oleh presiden AS yang baru tersebut adalah mengikuti langkah kontroversial Israel. Seperti diketahui, Israel telah membangun pagar perbatasan yang sangat tinggi di sepanjang perbatasan dengan Mesir, Lebanon, mengepung Jalur Gaza, dan yang paling ilegal adalah salah satunya membangun sebuah tembok pemisah yang mengelilingi sejumlah bagian Tepi Barat yang baru dikuasai.

Trump bermaksud untuk memperluas pagar perbatasan yang ada antara AS dengan Meksiko untuk mencegah imigran memasuki negara tersebut, yang diklaim Trump merupakan ancaman keamanan bagi wilayah Amerika Utara.

Namun menurut analisis dari sensus pada tahun 2010 dan Survei Masyarakat Amerika yang dilakukan oleh organisasi non-profit Amerika bernama Imigrasi Council, secara signifikan lebih sedikit imigran yang dipenjara dibandingkan dengan warga asli. Mereka menemukan hasil survey bahwa hanya sekitar 1,6 persen dari laki-laki imigran berusia 18-39 tahun dipenjara, dibandingkan dengan jumlah 3,3 persen dari warga asli setempat.

Perdana Menteri Israel menyambut pernyataan kontroversial Trump tersebut dengan mengatakan bahwa pagar yang dibangun Israel baru-baru ini di sepanjang perbatasan Mesir telah sukses dalam menjaga arus keluar masuk imigran, terutama yang berasal dari negara-negara Afrika.

"Presiden Trump benar. Aku membangun tembok di sepanjang perbatasan selatan Israel. Hal itu menghentikan semua imigran ilegal. Sukses besar. Ide yang bagus!," ujar Netanyahu dalam cuitan di laman Twitter-nya.

Sejak Israel membangun pagar perbatasan dengan Mesir pada tahun 2012, pemerintah Israel telah menahan ribuan imigran di fasilitas penahanan Holot dekat penjara perbatasan Mesir.

Israel juga telah menjadi target dari kecaman internasional atas pembangunan dan ekspansi lanjutan dari tembok pemisah di Tepi Barat, dimana Mahkamah Internasional menyatakan prmbanguan tersebut ilegal pada tahun 2004. Dari sejumlah data membuktikan bahwa sebesar 80% pembangunan dinding tersebut dibangun di dalam wilayah Palestina yang telah berhasil dikuasai secara illegal oleh Israel.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.