Portal Berita Islam Terpercaya

Jumat, 16 Desember 2016

Terpilihnya Trump Membuat Kelompok Anti Islam Garis Keras Kuasai Gedung Putih

Sebuah kelompok garis keras anti Islam mengaku dekat dengan Presiden AS Donald Trump.
Trump dan Michael Flynn

bersamaislam.com New York - Sebuah kelompok garis keras yang sering mengkampanyekan kebencian bagi penganut agama Islam menyatakan pada Selasa (13/12) bahwa mereka memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Donald Trump dan telah memainkan peranan penting dalam menyukseskan pemilihan presiden tersebut. Menurut mereka, kebijakan yang akan mereka pegang berhubungan dengan masalah Islam radikal.

Dalam email penggalangan dana, organisasi ACT yang merupakan pendiri Amerika Brigitte Gabriel mengatakan bahwa organisasinya adalah visi optimis tentang masa depan dari presiden Trump. Mereka berbicara tentang ACT di depan pendukung yang murni berwarga negara Amerika. Penasihat mereka mendapatkan posisi terpandang di Gedung Putih.

"Dua pejabat kami yang maenjadi penasehat, Dr Walid Phares dan General Michael Flynn yang akan menjadi Penasehat Keamanan Nasional Presiden Trump," tulis Gabriel dalam emailnya yang dikirim kepada The Huffington Post pada Rabu (14/12).

Pada bulan lalu, Flynn sempat menyamakan Islam dengan "kanker" di lini media sosial twitter. Kemudian cuitan berikutnya berisi "Ketakutan Muslim adalah RASIONAL."

Phares sendiri pada tahun 1980 diketahui memiliki hubungan dengan sebuah kelompok milisi Lebanon yang sebagian besar beragama Kristen dan terlibat dalam pembantaian Muslim.

"Jihadis di dunia barat mengaku sebagai pembela hak-hak sipil dan mereka akan merekrut semua masjid, pusat-pusat pendidikan, dan lembaga sosial ekonomi hingga jatuh ke tangan mereka," ujarnya.

Sekarang dia menjabat sebagai penasihat kampanye Trump di Timur Tengah, dan menjadi pengambil kebijakan luar negeri terkait dengan masalah keamanan nasional.

"Selain itu Badan Pusat Intelijen mendatang, Direktur Rep. Mike Pompeo, telah menjadi sekutu setia kami sejak hari ia terpilih menjadi anggota Kongres," tulis Gabriel dalam emailnya pada Selasa (13/12).

Pompeo akan dilantik oleh Trump pada bulan ini untuk mengepalai CIA, yang akan mensponsori briefing legislatif di Capitol Hill untuk ACT Amerika pada bulan September mendatang. Dia juga sering berbicara di depan forum ACT untuk konferensi Amerika. Ia juga pernah mendapat penghargaan National Security Eagle Award 2016.

Pelantikan pejabat anti Islam garis keras ini membuat tokoh Islam Amerika buka suara. Juru bicara Council on American-Islamic Relations, Ibrahim Hooper, mengatakan bahwa pelantikan oleh Trump tersebut sudah keterlaluan.

"Saya pikir ini sudah benar-benar keterlaluan. Yang paling ganas adalah kelompok kebencian yang anti-Muslim mulai mengumbar dan membangga-banggakan kedekatannya dengan pemerintahan Trump. Dan mereka tidak berbohong. Jelas ada hubungan erat diantara mereka," ujar Ibrahim.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.