Portal Berita Islam Terpercaya

Rabu, 28 Desember 2016

Habib Rizieq: Aceh Penyelamat NKRI dari Komunisme

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab sebut Aceh adalah bekal penyelamatan NKRI dari ajaran komunisme.
Habib Rizieq berceramah di Aceh

bersamaislam.com Banda Aceh - Ceramah Maulid yang diadakan di Pelabuhan Samudera Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, pada Senin (26/12) dihadiri oleh ribuan warga dari dalam kota maupun luar kota. Ceramah yang merupakan salah satu agenda maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1438 H tersebut diisi oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. Dalam acara tersebut ia mengungkapkan bahwa provinsi Aceh yang menerapkan syariat Islam merupakan bekal untuk penyelamatan NKRI dari ajaran komunisme.

Para hadirin yang hadir di acara tersebut berasal dari berbagai tingkatan usia. Mereka khusyu' mengikuti acara yang dimulai dari jam 20.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB. Saat itu hadirin yang datang tak henti-henti meneriakkan takbir sepanjang ceramah Habib Rizieq.

"Aceh yang bersyariat merupakan modal penyelamat NKRI dari bahaya komunisme," ujar Habib saat menyampaikan tentang kondisi negara saat ini.

"Saya ingatkan kepada umat sekalian, khususnya kepada para pemuda. Sebelum Anda akan menjadi pemimpin, masukkan dalam hati bahwa hukum Allah adalah di atas segala-galanya. Tak ada yang lebih adil dan lebih bagus dari hukum Allah,"jelas Habib.

Habib juga dengan lantang menyerukan umat Islam agar memilih pemimpin muslim. Ia menegaskan bahwa haram bagi muslim untuk memilih pemimpin kafir. Apabila ada umat muslim yang mendukung kafir menjadi pemimpin, maka orang tersebut adalah bagian dari golongan yang didukungnya.

"Dalam surat Al-Maidah ayat 50, Allah menegur keras orang-orang yang tidak menegakkan hukum Islam. Dalam tersebut Allah juga memberikan peringatan keras. Hai umat Islam jangan sekali-kali kamu mengikuti hawa nafsu. Apakah ada yang lebih baik daripada hukum Allah?," teriak Habib disambut dengan serentak "tidak" oleh para hadirin dengan bergemuruh.

Habib menegaskan kepada hadirin yang hadir agar tidak menyamakan ayat suci Al-Quran dengan ayat konstitusi atau undang-undang. Apabila ayat konstitusi tidak sejalan dengan ayat suci, maka ia mengajak umat Islam untuk melawan peraturan tersebut, karena peraturan tersebut dibuat oleh manusia.

"Ayat suci selalu di atas ayat konstitusi. Sebab ayat suci merupakan wahyu Ilahi yang tidak boleh direvisi sekaligus harga mati yang harus ditaati. Sedangkan ayat konstitusi adalah hasil pemikiran manusia. Ketika ayat konstitusi sejalan dengan ayat suci maka kita sebagai warga negara harus patuh kepada konstitusi. Tapi ketika ayat konstitusi bertentangan dengan hukum Allah maka haram untuk kita taati," tegasnya.

Sebelumnya Habib Rizieq juga sempat menceritakan pengalamannya saat menjadi salah satu relawan tsunami Aceh 12 tahun silam. Ia mengisahkan pengalamannya yang sempat tinggal di Aceh selama empat bulan untuk menolong para korban tsunami. Kejadian tersebut menurutnya telah jelas mengambarkan betapa lemahnya manusia dan besarnya kekuasaan Allah sehingga tak ada satupun manusian yang bisa menantang kekuasaan-Nya.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.