Portal Berita Islam Terpercaya

Jumat, 03 Februari 2017

Timses Basuki Gelar Konser, Netizen: Habis Hina Ulama Pesta Pora

Konser Gue 2 dianggap tidak tepat mengingat Basuki baru saja melecehkan Ketua MUI sekaligus Rais Aam NU KH Ma'ruf Amin.
Basuki dan Djarot bersama Slank

bersamaislam.com Jakarta - Tim kampanye Pasangan Calon (Paslon) Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot akan menggelar sebuah konser yang berjudul 'Konser Gue 2' pada Sabtu (4/2) untuk merayakan demokrasi di Indonesia. Konser tersebut dianggap sejumlah netizen adalah bentuk hura-hura yang seyogyanya tidak dilakukan mengingat Basuki baru saja melecehkan salah satu ikon ulama terkenal se-Indonesia yaitu Ketua MUI sekaligus Rais Aam NU KH Ma'ruf Amin.

Para panitia menganggap konser yang akan diadakan di Ex Driving Range Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat tersebut merupakan bentuk perayaan demokrasi Indonesia serta dukungan para musisi kepada Pasangan Calon (Paslon) Basuki dan Djarot dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 15 Februari 2017.

"Sebenarnya acaranya bervariasi dan beragam. Ini dukungan pelaku seni Indonesia kepada Ahok dan Djarot dalam Pilgub DKI Jakarta," jelas Jay Subiakto selaku Konseptor dan Art Director acara tersebut kepada awak media di Markas Slank di Jalan Potlot, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan pada Jumat (3/2).

Jay juga mengungkapkan bahwa konser tersebut akan dimeriahkan sejumlah pelaku seni dan tidak akan ada yang dibayar.

Brosur konser Gue 2

Perhelatan kampanye berbentuk konser tersebut menuai kritik dari sejumlah netizen yang menganggap waktu pelaksanaannya tidak tepat karena Basuki baru saja melecehkan salah satu ulama yang disegani oleh seluruh ormas Islam di Indonesia.

"Ahok sudah jelas menista Alquran, membela dan mendukungnya sama saja melegalkan tindakannya," tulis akun Amazing Dakwah ‏seraya menambahkan tagar #PestaporaPenghinaUlama yang sedang menjadi trending topic di laman Twitter pada Jumat (3/2).

"Ikut berpesta pora dan bersuka cita mendukung penghina ulama, sama saja menyakiti kaum muslimin," kata Imas Kurniasih.

"Setelah menghina/mengancam Ulama mereka melakukan #PestaporaPenghinaUlama seperti tak peduli," ungkap RambuRumba.

"Habis hina ulama bikin konser, biadab!," ujar Husni.

"Ironi di negeri ini penghina ulama seharusnya dipenjara, namun masih bebas untuk berpestapora," tegas Nurmi Julianto.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.