Pemerintah Pakai Dana Pensiun Untuk Infrastruktur
MuslimCyber.id - Pemerintah kini telah menemukan alternatif pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur lewat mekanisme Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA).
Pemerintah melibatkan investasi dari PT Taspen berkolaborasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur untuk membiayai proyek Waskita Toll Road, untuk membangun jalan tol terutama di Pulau Jawa dan luar Jawa.
Ini berarti dana pensiun di PT Taspen akan dikelola untuk pembangunan proyek jangka panjang oleh pemerintah.
"Saya berharap model pembiayaan seperti ini ke depannya diperluas implementasinya. Tidak hanya jalan tol, tapi ke berbagai sektor lainnya seperti pelabuhan, bandara, energi dan pembangkit listrik," kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/2).
Menurut Jokowi, negara-negara seperti Kanada, Malaysia sudah lebih dulu menggunakan dan mengalokasikan dana-dana pensiun dan dana-dana pengelolaan jangka panjang untuk masuk ke dalam bidang infrastruktur.
"Kita tidak boleh tertinggal. Di era persaingan, di era kompetisi global ini perubahannya sangat radikal. Kita harus berani mendobrak pakem, melakukan terobosan. Kalau tidak ya ditinggal kita," kata Jokowi. (rmol)
Pemerintah melibatkan investasi dari PT Taspen berkolaborasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur untuk membiayai proyek Waskita Toll Road, untuk membangun jalan tol terutama di Pulau Jawa dan luar Jawa.
Ini berarti dana pensiun di PT Taspen akan dikelola untuk pembangunan proyek jangka panjang oleh pemerintah.
"Saya berharap model pembiayaan seperti ini ke depannya diperluas implementasinya. Tidak hanya jalan tol, tapi ke berbagai sektor lainnya seperti pelabuhan, bandara, energi dan pembangkit listrik," kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/2).
Menurut Jokowi, negara-negara seperti Kanada, Malaysia sudah lebih dulu menggunakan dan mengalokasikan dana-dana pensiun dan dana-dana pengelolaan jangka panjang untuk masuk ke dalam bidang infrastruktur.
"Kita tidak boleh tertinggal. Di era persaingan, di era kompetisi global ini perubahannya sangat radikal. Kita harus berani mendobrak pakem, melakukan terobosan. Kalau tidak ya ditinggal kita," kata Jokowi. (rmol)
0 komentar:
Posting Komentar